____________________

English French German Spain Italian Dutch

Selasa, 24 Mei 2011

Kenangan terburuk Pirlo saat membela milan



Masa-Masa indah Andrea Pirlo di San Siro sudah berakhir, terhitung mulai akhir musim ini, ia harus rela berpisah dengan Rossoneri dan santer terdengar ia akan berlabuh kepada La Fidanzata Italia, Juventus.

Dalam waktu yang sedang sentimentil bagi kehidupannya tersebut, Pirlo bercerita mengenai sebagian kenangan dirinya bersama Milan, dan memilih hal yang ia sebut sebagai hal terburuk selama di San Siro.

Menurut Deep Lying Playmaker tersebut, satu kenangan yang akan terus ia bawa sebagai mimpi buruk adalah hasil Final Liga Champions tahun 2005 melawan Liverpool di Istanbul.

"Saya punya kenangan baik dan buruk bersama Rossoneri, yang terburuk adalah ketika kami harus mengalami kekalahan di Istanbul," bukanya di acmilan.com.

"Sampai sekarang saya masih belum bisa paham bagaimana bisa kami melepaskan partai yang harusnya sudah di tangan kami tersebut," ungkap mantan pemain Inter ini.

Saat di Istanbul, Milan sudah unggul 3-0 di babak pertama, namun menjadi 3-3 di akhir babak kedua, dan kemudian harus kalah adu penalti dari Steven Gerrard cs dalam laga yang disebut sebagai salah satu laga terbaik dalam sejarah sepak bola tersebut.

"Saya pun punya kenangan indah juga di sini, saya pilih dua di antaranya yang paling menyenangkan. Pertama ketika saya mengenakan seragam Merah-Hitam ini,"

"Dan yang kedua ketika saya meraih Liga Champions pertama saya melawan Juventus di tahun 2003," ucap pria yang juga pernah berseragam Brescia ini di situs resmi Milan.

Dalam partai melawan Udinese di giornata terakhir Serie A kemarin, Pirlo resmi bermain sebanyak 400 laga bersama Il Diavolo Rosso, ia pun menerima medali penghargaan dari Adriano Galliani setelah laga.

"400 laga jelas jumlah yang begitu banyak, terlebih lagi jika Anda bermain untuk klub penting sekelas AC Milan,"

"Saya harus berpamitan kepada seluruh rekan satu tim saya di Milanello, yang telah berbagi banyak kenangan bersama saya, namun inilah sepak bola,"

"Hidup harus terus berlanjut, saya akan meninggalkan sahabat saya Nesta. Tidak mudah mengucap kata perpisahan, kepada pemain, direktur dan semuanya setelah 10 musim bersama," pungkasnya.Bola.net

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More